Rabu, 03 Oktober 2012

PUISI FARMASI 1


Sebuah Puisi

FARMAKOKINETIK KASIH DAN CINTA IBU
(Gerak kasih dan cinta Ibu seperti obat / penyembuh)


Ibu
Kasih Ibu seperti Atropin sulfat
Cukup sentuhan kasih sayang dengan dosis yang kecil
Tetapi efeknya langsung ke Susunan Saraf Pusat
Yang membuat seluruh tubuhku bisa merasakannya

Tetapi kasih sayang ibu tidak bisa di samakan dengan Implantasi subkutan
Yang tertanam bukan di hati
Melainkan hanya beberapa lapisan terluar di bawah kulit
Dengan efek temporal 3 – 5 tahun
Kasih sayang ibu adalah Injeksi Insulin
Yang aku butuhkan seumur hidupku
Yang ber-reaksi sistemik mempengaruhi seluruh metabolisme prilaku-ku

Ibu...
Cintamu bukanlah ACE Inhibitor
Yang dengan mudah aku memahami mekanisme kerjanya
Tapi cinta mu sangatlah kompleks dan rumit seperti Antagonis Kolinergik
Yang sulit sekali aku memahaminya

Ibu…
Potensiasi sentuhan yang engkau berikan kepadaku
Selalu dengan dosis yang besar
Efikasi ketulusan yang engkau tujukan kepadaku
Selalu maksimal

Ikatan Ibu dan aku
Seperti obat yang hanya bisa berikatan dengan reseptor spesifik
Seperti klorfeniramin terikat dengan reseptor H1 di otot polos bronkus
Seperti Ranitidin terikat dengan reseptor H2 di gastrointestinal
Seperti Ibu yang hanya bisa terikat kuat dengan ku di dalam hati

Kasih sayang ku sangat berbeda dengan kasih sayang ibu
Kasih sayang ku seperti half life T ½
Yang mencapai puncak kadar di dalam plasma
Ketika kebutuhan dan keinginan ku terpenuhi..
Setelah itu turun drastis tereliminasi dan terekskresi
Akibat dari biotransformasi keinginan dan mood di wajahku

Kasih sayang ku sangatlah berbeda dengan kasih sayang ibu
Kasih sayang ku seperti Digoksin
yang memiliki Terapetic Window yang sempit
Tapi kasih sayang ibu seperti Parasetamol
Dengan Terapetic Window yang besar

Ibu..
Maafkanlah aku ibu
Yang terkadang seperti Plasebo
Berpura-pura memberikan efek kasih sayang kepada ibu
Tanpa mengandug zat aktif tulus yang bisa menyentuh hati ibu

Ibu….
Engkau bagaikan cara penggunaan obat s.3.d.d.1.. Signa ter de die unam
Yang harus selalu ada di hatiku minimal tiga waktu dalam sehari
Di pagi hari, siang, dan juga malam.
Yang membuat diriku terjaga dari penyakit hati

Di bait terakhir..
Aku ingin mengatakan
Kasih sayang ibu seperti Kinetika Obat Orde Nol
Yang selalu mengeleminasi prilaku tercela ku
Tanpa memandang konsentrasi kesalahan yang telah aku lakukan
Trima kasih ibu..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar