Rabu, 03 Oktober 2012

HADIST ARBAIN


Hadist ke 1
Umar bin Khatab ra. berkata, Aku mendengar Rasulullah saw. bersabda :
“Semua amal perbuatan tergatung niatnya dan setiap orag akan mendapatkan sesuai apa yang ia niatkan. Barang siapa berhijrah karena Allah dan Rasul-Nya maka hijrahnya untuk Allah dan Rasul-Nya. Dan barang siapa berhijrah karena dunia yang ia cari atau wanita yang ia nikahi, maka hijrahnya untuk apa yang ia tuju”. (HR. Bukhari dan Muslim)

Hadist ke 2
Umar bin Khatab ra. berkata,
“Suatu hari kami duduk dekat Rasulullah saw, tiba-tiba muncul seorang laki-laki mengenakan pakaian yang sangat putih dan rambutnya hitam legam. Tak terlihat tanda-tanda bekas perjalanan jauh, dan tak seorang pun di antara kami yang mengenalnya. Ia duduk di depan Nabi, lututnya di tempelkan ke lutut beliau, dan kedua tangannya diletakkan di paha beliau, lalu berkata, ‘Hai Muhammad! Beritahu aku tentang Islam’ Rasulullah saw. menjawab, ‘Islam itu engkau bersaksi tidak ada Tuhan melainkan Allah dan sesungguhnya Muhammad adalah Rasul Allah, melaksanakan shalat, mengeluarkan zakat, berpuasa Ramadhan dan menunaikan haji ke Baitullah, jika engkau mampu.’ Laki-laki itu berkata, ‘Benar.’ Kami heran kepadanya; Bertanya, tapi setelah itu membenarkan jawaban Nabi.
Ia bertanya lagi, ‘Beritahu aku tentang Iman.’ Nabi menjawab, ‘Iman itu engkau beriman kepada Allah, malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, para Rasul-Nya, hari Akhir dan takdir yang baik atau yang buruk.’ Ia berkata, ‘Benar.’
Ia bertanya lagi, ‘Beritahu aku tentag Ihsan. Nabi menjawab, ‘Hendaklah engkau beribadah kepada Allah seakan-akan engkau melihat-Nya, kalaupun engkau tidak melihat-Nya, sesungguhnya Dia melihatmu.’
Laki-laki itu berkata lagi, ‘Beritahu aku kapan terjadinya Kiamat.’ Nabi menjawab, ‘Yang ditanya tidaklah lebih tahu daripada yang bertanya.’
Ia pun bertanya lagi, ‘Beritahu aku tana-tandanya.’ Nabi menjawab, ‘Jika seorang budak telah melahirkan tuannya, orang yang bertelanjag kaki dan tidak memakai baju (orang miskin), dan pengembala kambing saling berlomba mendirikan bangunan megah.’
Kemudian laki-laki itu pergi. Aku diam beberapa waktu. Setelah itu Nabi bertanya kepadaku, ‘Hai Umar, tahukah kamu siapa yang bertanya tadi?’. ‘Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui.’ Beliau bersabda, “Dia itu Jibril, datang untuk mengajarkan Islam kepada kalian.
(HR. Muslim)

Hadist ke 3
Abu Abdurrahman Abdullah bin Umar bin Khattab ra. berkata, aku pernah mendengar Rasulullah saw. bersabda:
“Islam dibangung di atas lima (pondasi): Persaksian bahwa tiada Tuhan selain Allah, dan Muhammad Rasul Allah, Melaksanakan shalat, mengeluarkan zakat, haji ke Baitullah, dan puasa Ramadha.
(HR. Bukhari dan Muslim)
Hadist ke 4

Abu Abdurrahman Abdullah bin Mas’ud ra. berkata, Rasulullah saw. yang jujur dan terpercaya bersabda kepada kami, “Sesungguhnya penciptaan kalian dikumpulkan dalam rahim ibu selama empat puluh hari berupa nuftah (sperma), lalu alaqah (segumpal darah) selama itu pula, lalu menjadi mudghah (segumpal daging) selama itu pula. Kemudian Allah mengutus malaikat utuk meniupkan ruh dan mencatat empat perkara yang telah ditentukan, yaitu: rezeki, ajal, amal dan sengsara atau bahagianya.
Demi Allah, Dzat yang tiada Tuhan selain Dia, sesungguhnya ada diantara kalian yang melakukan perbuatan-perbuatan penghuni surga hingga jarak antara dia dengan surga hanya sehasta, namun suratan takdirnya sudah ditetapkan, lalu ia melakukan perbuatan penghuni neraka, maka ia pun masuk neraka.
Ada juga yang melakukan perbuatan-perbuatan penghuni nereka hingga jarak antara dia dan neraka haya sehasta. Namun suratan takdirnya sudah ditetapkan, lalu ia melakukan perbuatan penghuni surga, maka ia pun masuk surga.”
(HR. Bukhari dan Muslim)

Hadist ke 5
Ummul mukminin, ummu Abdillah, ‘Aisyah ra. berkata, Rasulullah saw. bersabda,
“Barangsiapa mendatangkan hal baru dalam urusan agama yang tidak termasuk bagian darinya (tidak ada dasar hukumnya) maka tertolak”
(HR. Bukhari dan Muslim)
Riwayat muslim menyebutkan, Rasulullah bersabda,
“Barangsiapa melakukan amalan, tanpa di dasari perintah kami, maka tertolak.”

Hadist ke 6
Abu Abdillah Nu’man bin Basyir ra. berkata, Aku mendengar Rasulullah saw. bersabda,
“Sesungguhnya yang halal itu jelas dan yang haram juga jelas. Antara keduanya ada perkara samar yang tidak diketahui banyak orang. Orang yang menghindari perkara samar, berarti memelihara agama dan harga dirinya. Sedangkan orang yang jatuh dalam perkara samar, berarti jatuh dalam perkara haram. Seperti pengembala yang mengembala dekat daerah terlarang, tentu sangat riskan, suatu saat hewan gembalaanya pasti akan memasuki daerah terlarang itu. Ketahuilah, setiap raja memiliki daerarh terlarang. Ingatlah bahwa daerah larangan Allah adalah apa yang diharamkan-Nya. Ketahuilah, di dalam tubuh manusia teradapat segumpal daging. Jika ia baik, seluruh tubuh pun baik, jika ia rusak, seluruh tubuh pun rusak. Ketahuilah segumpal daging itu adalah hati.”
(HR. Bukhari dan Muslim)

Hadist ke 7
Abu Ruqayyah Tamim bin Aus Ad-Dary ra. berkata, Nabi saw. bersabda, “Agama itu ketulusan.” Kami bertanya, “Untuk siapa?” beliau bersabda, “Untuk Allah, Kitab-Nya, Rasul-Nya, para pemimpin dan kaum muslimin.”
(HR. Muslim)

Hadist ke 8
Ibnu Umar ra. berkata, Rasulullah saw. bersabda,
“Aku diperintah memerangi manusia hingga mereka bersaksi tiada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah utusan Allah, melaksanakan shalat dan mengeluarkan zakat. Apabila mereka telah melakukan itu berarti telah melindungi darah dan harta mereka kecuali dengan alasan yang dibenarkan Islam, sedangkan perhitungan mereka (termasuk orang baik atau buruk) adalah wewenang Allah swt.
(HR. Bukhari dan Muslim)

Hadist ke 9
Abu Hurairah Abdurrahman bin Shahr ra. berkata, Aku mendengar Rasulullah saw. bersabda, “Apa yang kularang, jauhilah, dan apa yang kuperintah, laksanakalah semampu kalian. Sesungguhnya yang membinasakan umat-umat sebelum kalian adalah banyak bertanya dan berselisih dengan nabi mereka.”
(HR. Bukhari dan Muslim)

Hadist ke 10
Abu Hurairah ra. berkata, Rasulullah saw. bersabda,
“Sesungguhnya Allah Maha Baik dan tidak akan menerima kecuali yang baik. Dia memerintahkan orang-orang mukmin sama seperti yang diperintahkan kepada para Rasul. Dia berfirman, ‘Hai para Rasul, makanlah makanan yang baik, dan kerjakanlah amal shalih.’ (Al-Mukminun: 51). Dia juga berfirman, ‘Hai orang-orang yang beriman makanlah makanan yang baik yang kami berikan kepada kalian.’ (Al-Baqarah: 172).
Lalu Rasulullah bercerita tentang seorang laki-laki yang menempuh perjalanan jauh, hingga rambutnya kusut dan kotor. Ia menadahkan kedua tangannya ke langit (seraya berdoa), ‘Ya Rabb,’ sedangkan makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya haram, dan ia kenyang dengan barang haram. Bagaimana mungkin doanya dikabulkan?.”
(HR. Muslim)

Hadist ke 11
Abu Muhammad Al-Hasan bin Ali bin Abu Thalib ra., cucu kesayangan Rasulullah saw. berkata. Aku hafal sabda Rasulullah saw.,
“Tinggalkan perkara yang meragukanmu dan kerjakan perkara yang tidak meragukanmu.”
(HR. Tirmizi dan Nasai, Tirmizi berkata, “Hadist ini hasan shahih”)

Hadist ke 12
Abu Hurairah ra. berkata, Rasulullah saw. bersabda,
“Diantara tanda sempurnanya islam seorang adalah meninggalkan hal-hal yang tidak bermanfaat.”
(Hadist ini hasan, diriwayatkan oleh Tirmizi dan yang lainnya)

Hadist ke 13
Abu Hamzah, Anas bin Malik ra., pelayan Rasulullah, berkata, Rasulullah saw. bersabda,
“Seorang diantara kalian tidak beriman jika belum bisa mencintai saudaranya seperti mencintai dirinya sendiri.”
(HR. Bukhari dan Muslim)

Hadist ke 14
Ibnu Mas’ud ra. berkata, Rasulullah saw. bersabda,
“Tidak halal darah seorang muslim yang bersaksi tidak ada Tuhan selain Allah dan aku adalah Rasulu-Nya, kecuali satu dari tiga hal berikut: Tsayyib (orang yang sudah menikah/janda/duda) yang berzina, membunuh orang, dan meninggalkan agamanya, memisahkan diri dari jamaah.”
(HR. Bukhari dan Muslim)

Hadist ke 15
Abu Hurairah ra. berkata, Rasulullah saw. bersabda,
“Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia berkata baik atau diam. Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari Akhir, hendaklah ia menghormati tetangga, barangsiapa beriman kepada Allah dan hari Akhir, hendaklah ia memuliakan tamu.”
(HR. Bukhari dan Muslim)

Hadist ke 16
Abu Hurairah ra. berkata, seorang laki-laki berkata kepada Nabi saw., “Berilah aku nasihat.” Beliau menjawab, “Jangan marah.” Beliau mengulanginya beberapa kali, “Jangan marah.”
(HR. Bukhari)

Hadist ke 17
Abu Ya’la Syaddad bin Aus berkata, Rasulullah saw., bersabda,
“Sesungguhnya Allah mewajibkan berlaku ihsan dalam segala hal. Karena itu, jika membunuh (yang dibnarkan syari’at), bunuhlah dengan baik, dan jika menyembelih, sembelihlah dengan baik, tajamkan pisau dan jangan membuat hewan sembelihan itu menderita.”
(HR. Muslim)

Hadist ke 18
Abu Dzar Jundub bin Junadah dan Abu Abdurrahman Mu’adz bin Jabal ra., keduanya berkata, Rasulullah saw., bersabda,
“Bertakwalah kepada Allah di manapun kamu berada. Iringilah kesalahanmu dengan berbuat baik, niscaya kebaikan itu menghapusnya. Dan pergaulilah manusia dengan akhlak terpuji.”
(HR. Tirmizi. Dia berkata “Hadist ini hasan.”)

Hadist ke 19
Abu Abbas Abdullah bin Abbas ra. berkata, Suatu hari aku berada di belakang Rasulullah saw., (membonceng), Beliau bersabda,
“Nak, Aku hendak mengajarimu beberapa kalimat: Jagalah Allah, pasti Dia menjagamu. Jagalah Allah, Dia senantiasa bersamamu. Jika kamu memohon sesuatu, mohonlah kepada-Nya. Jika meminta pertolongan, minta tolonglah kepada-Nya.
Ketahuilah seandainya semua umat manusia bersatu untuk memberikan suatu kebaikan kepadamu, mereka tidak akan mampu, kecuali yang sudah ditetapkan Allah untukmu. Dan seandainya semua umat manusia bersatu untuk mencelakakanmu, mereka tidak akan mampu, kecuali keburukan yang telah ditetapkan Allah untukmu. Pena telah diangkat dan tinta telah kering.”
(HR. Tirmizi. Dia berkata hadist ini hasan shahih)

Hadist ke 20
Abu Mas’ud Uqbah bin Amr Al-Anshari Al-Badri ra. berkata, Rasulullah saw. bersabda,
“Sesungguhnya sebagian yang masih diingat orang dari ajaran para nabi terdahulu adalah, “Jika tidak malu, berbuatlah sesukamu.”
(HR. Bukhari)

Hadist ke 21
Abu Amr, (ada yang menyebutnya Abu Amrah) Sufyan bin Abdillah ra. berkata kepada Rasulullah,
“Wahai Rasulullah, katakan kepadaku perkataan tentang Islam yang tidak akan kutanyakan kepada selain engkau”
Beliau bersabda,
“Katakanlah ‘Aku beriman kepada Allah’, kemudian istiqamahlah”
(HR. Muslim)

Hadist ke 22
Abu Abdillah Jabir bin Abdillah Al-Anshari ra. berkata, ada seorang lelaki yang bertanya kepada Rasulullah saw.,
“Jika aku shalat lima waktu, berpuasa Ramadhan, menghalalkan yang halal dan mengharamkan yang haram. Lalu aku tidak menambah amalan selain amalan itu. Apakah aku masuk surga?.” Beliau mejawab, “Ya”
(HR. Muslim)

Hadist ke 23
Abu Malik Al-Harits Al-Asy’ari ra, Rasulullah saw. bersabda,
“Bersuci itu bagian dari iman, ucapan Alhamdulillah memperberat timbangan (kebaikan), ucapan Subhanallah dan ucapan Alhamdulillah memenuhi ruangan antara langit dan bumi, shalat adalah cahaya, shadaqah adalah bukti nyata, sabar adalah pelita dan Al-Quran adalah argumen yang membela atau menuntutmu. Semua orang berusaha. Ia pertaruhkan dirinya. Ada yang untung dan ada yang merugi.”
(HR. Muslim)

Hadist ke 24
Abu Dzar Al-Ghifari ra. berkata, Nabi saw. mensabdakan firman Allah swt,
“Wahai hamba Ku, sesungguhnya Aku telah mengharamkan kezaliman kepada diri Ku dan Aku menjadikan kezaliman itu haram di antara kalian. Karena itu, jangan saling menzalimi.
Wahai hamba Ku, kalian semua tersesat, kecuali yang Ku beri petunjuk. Karena itu, mintalah petunjuk kepada Ku, pasti Ku beri petunjuk.
Wahai hamba Ku, kalian semua lapar, kecuali yang Ku beri makan. Karena itu mintalah makan kepada Ku, pasti Ku beri makan.
Wahai hamba Ku, kalian semua telanjang, kecuali yang Ku beri pakaian. Karena itu mintalah pakaian kepada Ku, pasti Ku beri pakaian.
Wahai hamba Ku, sesungguhnya kalian semua berbuat salah di malam dan siang hari. Sedangkan Aku mengampuni semua dosa. Karena itu, mohonlah ampun kepada Ku, pasti Ku ampuni.
Wahai hamba Ku, kalian tidak dapat menjangkau kemudharatan Ku. Karena itu, sedikitpun kalian tidak mampu menimpakan mudharat kepada Ku. Kalian juga tidak dapat menjangkau kemanfaatan Ku. Karena itu kalian sedikitpun tidak mampu memberi manfaat kepada Ku.
Wahai hamba Ku, andaikan kalian semua, yang pertama dan terakhir, dari bangsa manusa dan jin, menjadi seperti orang yang bertaqwa diantara kalian, sama sekali tidak menambah kekuasaan Ku.
Wahai hamba Ku, andaikan kalian semua, yang pertama dan terakhir, dari bangsa manusa dan jin, menjadi seperti orang paling jahat diantara kalian, sama sekali tidak mengurangi kekuasaan Ku.
Wahai hamba Ku, andaikan kalian semua, yang pertama dan terakhir, dari bangsa manusa dan jin, berkumpul di satu dataran, mengajukan permintaan kepada Ku, lalu masing-masing Aku kabulkan permintaannya. Hal itu sama sekali tidak mengurangi kekayaan Ku, kecuali Hanya seperti jarum yang dicelupkan ke laut.
Wahai hamba Ku, semua itu adalah amal perbuatan kalian. Aku hitung lalu Ku beri balasan. Karena itu, barang siapa mendapatkan kebaikan, hendaklah ia memuji Allah. Dan barang siapa mendapatkan selain itu, hendaklah tidak mencela kecuali dirinya sendiri.”
(HR. Muslim) 

Hadist ke 25
Abu Dzar ra. berkata, beberapa sahabat berkata kepada Rasulullah,
“Wahai Rasulullah, orang-orang kaya itu mengumpulkan banyak pahala. Mereka shalat sebagaimana kami shalat, mereka puasa sebagaimana kami puasa, dan mereka bershadaqah dengan kelebihan harta mereka (sementara kami tidak bisa bershadaqah).
Beliau bersabda, ‘Bukakah Allah telah menjadikan sesuatu yang bisa kalian shadaqahkan?; sesungguhnya setiap tasbih (Subhanallah) adalah shadaqah, setiap takbir (Allahu Akbar) adalah shadaqah, setiap tahmid (Alhamdulillah) adalah shadaqah, setiap tahlil (Laa ilaaha illallah) adalah shadaqah, menyeru kepada kebaikan adalah shadaqah, mencegah kemunkaran adalah shadaqah, dan bersetubuh dengan istri adalah shadaqah.’
Mereka bertanya, “Wahai Rasulullah, apakah jika diantara kami menyalurkan hasrat biologisnya (kepada istrinya) juga mendapat pahala?”. Beliau menjawab, ‘Bukankah jika disalurkan kepada yang haram dia berdosa?, maka demikian pula jika disalurkan kepada yang halal, dia mendapatkan pahala.’
(HR. Muslim)

Hadist ke 26
Abu Hurairah ra. berkata, Rasulullah saw. bersabda,
“Setiap ruas tulang tubuh manusia wajib dikeluarkan shadaqahnya setiap hari ketika matahari terbit. Mendamaikan secara adil dua orang yang bertikai adalah shadaqah, membantu orang lain menaiki kendaraan atau mengangkatkan barang ke atas kendaraannya adalah shadaqah, kata-kata yang baik adalah shadaqah, tiap-tiap langkah untuk mengerjakan shalat (di masjid) adalah shadaqah, dan menyingkirkan duri di jalan adalah shadaqah.”
(HR. Bukhari dan Muslim)

Hadist ke 27
Nawwas bin Sam’an ra. berkata, Nabi saw. bersabda,
“Kebajikan adalah akhlak terpuji, sedangkan dosa adalah apa yang meresahkan jiwa dan kamu tidak suka bila dilihat orang lain.”
(HR.Muslim)
Riwayat lain menyebutkan, Wabishah bin  Ma’bad ra. berkata, Aku mendatagi Rasulullah saw. kemudian berliau bertanya,
“Kamu datang untuk bertanya kebajikan?”. Aku menjawab, “Ya”. Beliau bersabda, “Tanyakan kepada hatimu sendiri!. Kebajikan adalah apa yang membuat jiwa dan hatimu tentram, sedagkan dosa adalah apa yang membuat jiwa dan hatimu gelisah, meskipun orang lain berulang kali membenarkanmu.”
(HR. Imam Ahmad bin Hambal dan Imam Ad-Darimi. Hadist ini hasan)

Hadist ke 28
Abu Najih Al-Irbadh bin Sariyah ra. berkata,
“Rasulullah menasihatikami dengan nasihat yang membuat hati kami luluh, dan air mata kami berderai.” Kami bertanya, “Wahai Rasulullah, seakan-akan ini nasihat perpisahan, karena itu berilah kami pesan terakhir.” Beliau bersabda,
“Aku berpesan kepada kalian agar bertaqwa kepada Allah swt., patuh dan taatlah meskipun pemimpin kalian adalah budak, karena orang yang hidup sesudahku, pasti akan menyaksikan banyak pertikaian. Karena itu bepegangteguhlah kepada sunnahku dan sunnah para Khulafaur Rasyiddin yang mendapat petunjuk. Gigitlah sunnah-sunnah itu dengan gigi geraham. Dan hindarilah hal-hal yang baru (dalam soal agama), karena semua yang bid’ah itu sesat.”
(HR. Abu Dawud dan Tirmizi. Imam Tirmizi mengatakan, hadist ini hasan shahih.)

Hadist ke 29
Mu’adz bin Jabal ra. berkata kepada Rasulullah, “Wahai Rasulullah, beritahu aku amal yang dapat memasukkan ke surga dan menjauhkan dari neraka.”
Beliau menjawab, “Yang kamu tanyakan adalah perkara besar, namun akan menjadi mudah bagi yang dimudahkan Allah swt. Sembahlah Allah dan jangan menyekutukan dengan yang lain, melaksanakan shalat, mengeluarkan zakat, puasa Ramadhan dan hadi ke Baitullah.”
Lalu beliau bersabda, “Maukah kamu aku tunjukkan pintu-pintu kebaikan?; Puasa adalah perisai, shadaqah dapat  menghapus kesalah seperti air memadamkan api, dan shalat malam.” Kemudian beliau membaca surat As-Sajdah: 16-17. Lalu beliau bersabda, “Maukah kamu kuberitahu pangkal agama, tiang dan puncak tertingginya?” Aku menjawab, Mau wahai Rasulullah.” Beliau bersabda, “Pangkal agama adalah Islam, tiangnya adalah shalat, dan puncak tertingginya adalah jihad.”
Lalu beliau bersabda, “Maukah kalian kuberitahu apa kendali semua itu?” Aku menjawab, “Mau wahai Rasulullah.” Beliau menyentuh lidahnya seraya berkata, “Jagalah ini!” Aku bertanya, “Wahai Nabi Allah, apakah kita akan disiksa karena perkataan kita?”. Beliau bersabda, “Hus, bukankan kebanyakan orang orang terjungkal ke neraka akibat dari ulah lidah mereka.”
(HR. Tirmizi. Dia berkata, hadist ini hasan shahih)

Hadist ke 30
Abu  Tsa’labah Al-Khusyani Jurtsum bin Nasyir ra. berkata, Rasululah saw. bersabda,
“Sesungguhnya Allah telah menetapkan kewajiban-kewajiban, maka jangan sampai diabaikan. Dia telah meletakkan batasan-batasan, maka jangan sampai diterjang. Dia telah mengharamkan beberapa hal, maka jangan sampai dilanggar. Dia juga telah mendiamkan beberapa hal, karena sayang kepada kalian dan bukan karena lupa, maka jangan sampai diributka.”
(Hadist ini hasan, diriwayatkan olah Ad-Daruquthini dan yang lain)

Hadist ke 31
Abul Abbas Sahl bin Sa’d As-Sa’idi ra. berkata,
“Seorang laki-laki datang kepada Nabi saw. dan berkata, ‘Wahai Rasulullah, tunjukkan kepadaku suatu amalan yang apabila kulakukan, aku akan dicintai Allah dan dicintai manusia.’ Rasulullah saw. bersabda, ‘Zuhudlah terhadap dunia, pasti Allah mencintaimu, dan zuhudlah terhadap apa yang ada di tangan manusia, pasti manusia pun mencintaimu’.”
(HR. Ibnu Majah dan yang lain. Hadist ini hasan)

Hadist ke 32
Abu Sa’id bin Sinan Al-Khudri ra. berkata, Rasulullah saw. bersabda,
“Tidak rugi dan tidak merugikan.”
(Hadist ini hasan. Diriwayatkan oleh Ibnu Majah, Daruquthni dan yang lain)

Hadist ke 33
Ibnu Abbas ra. berkata, Rasulullah saw. bersabda,
“Seandainya setiap orang bebas mengklaim, pasti banyak orang yang mengklaim harta dan jiwa orang lain. Karena itu, orang yang mengklaim harus mendatangkan bukti, dan orang yang menyangkal harus bersumpah.”
(Hadist ini hasan. Diriwayatkan oleh Imam Baihaqi dan yang lain. Bagian dari hadist ini tetera di shahih Bukhari dan Muslim)

Hadist ke 34
Abu Sa’id Al-Khudriy ra. berkata, Aku mendengar Rasulullah saw. bersabda,
“Barangsapa melihat kemunkaran, hendaklah merubah dengan tangannya, jika tidak mampu, maka dengan lisannya, jika tidak mampu maka dengan hatinya, dan yang demikian itu tingkatan iman paling lemah.”
(HR. Muslim)

Hadist ke 35
Abu Hurairah ra. berkata, Rasulullah saw. bersabda,
“Jangan salin menghasud, saling menipu, saling membenci, saling membelakangi, dan jangan membeli barang-barang yang telah dibeli orang lain. Jadilah hamba-hamba Allah yang bersaudara. Orang muslim adalah saudara bagi muslim yang lain. Karena itu, tidak menzaliminya, tidak mentelantarkannya, tidak membohonginya, dan tidak melecehkannya. Takwa itu disini (sambil menunjuk dadanya tiga kali). Cukupla seseorang dikategorikan jahat jika dia menghina saudaranya sesama muslim. Darah, harta, dan kehormatan setiap muslim adalah suci terpelihara.
(HR. Muslim)

Hadist ke 36
Abu Hurairah ra. berkata, Rasulullah saw. bersabda,
“Barangsiapa membebaskan seorang mukmin dari kesusahan di dunia, pasti Allah akan membebaskan dari kesusahan di hari Kiamat,
Barangsiapa memudahkan orang yang kesulitan, pasti Allah akan memberinya kemudahan di dunia dan di akhirat,
Barangsiapa menutupi aib seorang muslim, pasti Allah akan menutupi aibnya di dunia dan di akhirat. Allah senantiasa menolong hambaNya selama hambaNya tersebut menolong saudaranya,
Barangsiapa menempuh perjalaan untuk mencari ilmu (yang baik), pasti Allah memberinya kemudahan ke surga. Tidaklah suatu kaum berkumpul di rumah Allah (masjid), membaca dan mempelajari Al-Quran, niscaya mereka merasakan ketentraman dan kasih sayag. Para malaikat berkerumun di sekeliling mereka, dan Allah memuji mereka di hadapan semua makhluk yang berada di sisiNya.
Orang yang amal pebuatannya kurang sempurna, tidak bisa disempurnakan oleh kemuliaan nasab.”
(HR. Muslim)

Hadist ke 37
Ibnu Abbas ra. berkata, Rasulullah bersabda meriwayatkan firman Allah,
“Sesungguhnya Allah mencatat amal baik dan amal buruk. Kemudian Dia menjelaskan, “Barangsiapa ingin melakukan kebaikan tapi belum melakukannya, maka Allah mencatatnya sebagai satu kebaikan penuh. Dan jika ia benar-benar melakukannya, maka Allah mencatatnya sebagai sepuluh kebaikan, bahkan hingga tujuh ratus kali lipat atau lebih.
Sedangkan bila orang yang ingin melakukan keburukan tapi tidak melakukannya, maka Allah mencatatnya sebagai satu kebaikan penuh. Jika ia melakukan keburukan itu, maka Allah mencatatnya sebagai satu keburukan saja.”
(HR. Bukhari dan Muslim)

Hadist ke 38
Abu Hurairah ra. berkata, Rasulullah saw. bersabda, Allah swt. Berfirman,
“Barangsiapa yang memusuhi waliKu, maka Aku menyatakan perang terhadapnya. Tidaklah hambaKu mendekatiKu dengan sesuatu yang lebih Kucintai daripada apa yang telah Aku wajibkan.
Hambaku tidak henti-hentinya mendekatkan diri kepadaKu dengan ibada sunah hingga Aku mencintainya. Ketika Aku mencintainya, Aku menjadi pendengaran yang ia gunakan untuk mendengar, menjadi tangan yang ia gunakan untuk menggenggam, menjadi kaki yang ia gunakan untuk berjalan. Jika ia meminta kepada Ku, pasti akan Ku beri, dan Jika memohon perlindungan kepada Ku, pasti Kulindungi.”
(HR. Bukhari)

Hadist ke 39
Ibnu Abbas ra. berkata, Rasulullah saw. bersabda
“sesungguhnya Allah swt. Mentolerir umatku atas kekeliruan, kelupaan, dan apa yang dipaksakan kepada mereka.”
(Hadist ini hasan. Diriwayatkan oleh Ibnu Majah, Baihaqi, dan yang lain)

Hadist ke 40
Ibnu Umar ra. berkata, Rasulullah saw. memegang pundakku dan bersabda,
“Di dunia ini, jadilah kamu seperti orang asing atau penyebrang jalan.”
Ibnu Umar berkata, “Jika kamu di sore hari, jagan menunggu pagi hari, dan jika kamu di pagi hari, jangan menunggu sore hari. Manfaatkan waktu sehatmu sebelum kamu sakit, dan waktu hidupmu sebelum kamu mati.”
(HR. Bukhari).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar