Hadist
ke 1
Umar
bin Khatab ra. berkata, Aku mendengar Rasulullah saw. bersabda :
“Semua amal perbuatan
tergatung niatnya dan setiap orag akan mendapatkan sesuai apa yang ia niatkan.
Barang siapa berhijrah karena Allah dan Rasul-Nya maka hijrahnya untuk Allah
dan Rasul-Nya. Dan barang siapa berhijrah karena dunia yang ia cari atau wanita
yang ia nikahi, maka hijrahnya untuk apa yang ia tuju”. (HR. Bukhari dan
Muslim)
Hadist
ke 2
Umar
bin Khatab ra. berkata,
“Suatu
hari kami duduk dekat Rasulullah saw, tiba-tiba muncul seorang laki-laki
mengenakan pakaian yang sangat putih dan rambutnya hitam legam. Tak terlihat
tanda-tanda bekas perjalanan jauh, dan tak seorang pun di antara kami yang
mengenalnya. Ia duduk di depan Nabi, lututnya di tempelkan ke lutut beliau, dan
kedua tangannya diletakkan di paha beliau, lalu berkata, ‘Hai Muhammad!
Beritahu aku tentang Islam’ Rasulullah saw. menjawab, ‘Islam itu engkau
bersaksi tidak ada Tuhan melainkan Allah dan sesungguhnya Muhammad adalah Rasul
Allah, melaksanakan shalat, mengeluarkan zakat, berpuasa Ramadhan dan
menunaikan haji ke Baitullah, jika engkau mampu.’ Laki-laki itu berkata,
‘Benar.’ Kami heran kepadanya; Bertanya, tapi setelah itu membenarkan jawaban
Nabi.
Ia
bertanya lagi, ‘Beritahu aku tentang Iman.’ Nabi menjawab, ‘Iman itu engkau
beriman kepada Allah, malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, para Rasul-Nya, hari Akhir
dan takdir yang baik atau yang buruk.’ Ia berkata, ‘Benar.’
Ia
bertanya lagi, ‘Beritahu aku tentag Ihsan. Nabi menjawab, ‘Hendaklah engkau
beribadah kepada Allah seakan-akan engkau melihat-Nya, kalaupun engkau tidak
melihat-Nya, sesungguhnya Dia melihatmu.’
Laki-laki
itu berkata lagi, ‘Beritahu aku kapan terjadinya Kiamat.’ Nabi menjawab, ‘Yang
ditanya tidaklah lebih tahu daripada yang bertanya.’
Ia
pun bertanya lagi, ‘Beritahu aku tana-tandanya.’ Nabi menjawab, ‘Jika seorang
budak telah melahirkan tuannya, orang yang bertelanjag kaki dan tidak memakai
baju (orang miskin), dan pengembala kambing saling berlomba mendirikan bangunan
megah.’
Kemudian
laki-laki itu pergi. Aku diam beberapa waktu. Setelah itu Nabi bertanya
kepadaku, ‘Hai Umar, tahukah kamu siapa yang bertanya tadi?’. ‘Allah dan
Rasul-Nya lebih mengetahui.’ Beliau bersabda, “Dia itu Jibril, datang untuk
mengajarkan Islam kepada kalian.
(HR.
Muslim)
Hadist
ke 3
Abu
Abdurrahman Abdullah bin Umar bin Khattab ra. berkata, aku pernah mendengar
Rasulullah saw. bersabda:
“Islam
dibangung di atas lima (pondasi): Persaksian bahwa tiada Tuhan selain Allah,
dan Muhammad Rasul Allah, Melaksanakan shalat, mengeluarkan zakat, haji ke
Baitullah, dan puasa Ramadha.
(HR.
Bukhari dan Muslim)
Hadist
ke 4
Abu
Abdurrahman Abdullah bin Mas’ud ra. berkata, Rasulullah saw. yang jujur dan
terpercaya bersabda kepada kami, “Sesungguhnya penciptaan kalian dikumpulkan
dalam rahim ibu selama empat puluh hari berupa nuftah (sperma), lalu alaqah
(segumpal darah) selama itu pula, lalu menjadi mudghah (segumpal daging) selama
itu pula. Kemudian Allah mengutus malaikat utuk meniupkan ruh dan mencatat
empat perkara yang telah ditentukan, yaitu: rezeki, ajal, amal dan sengsara
atau bahagianya.
Demi
Allah, Dzat yang tiada Tuhan selain Dia, sesungguhnya ada diantara kalian yang
melakukan perbuatan-perbuatan penghuni surga hingga jarak antara dia dengan
surga hanya sehasta, namun suratan takdirnya sudah ditetapkan, lalu ia
melakukan perbuatan penghuni neraka, maka ia pun masuk neraka.
Ada
juga yang melakukan perbuatan-perbuatan penghuni nereka hingga jarak antara dia
dan neraka haya sehasta. Namun suratan takdirnya sudah ditetapkan, lalu ia
melakukan perbuatan penghuni surga, maka ia pun masuk surga.”
(HR.
Bukhari dan Muslim)
Hadist
ke 5
Ummul
mukminin, ummu Abdillah, ‘Aisyah ra. berkata, Rasulullah saw. bersabda,
“Barangsiapa
mendatangkan hal baru dalam urusan agama yang tidak termasuk bagian darinya
(tidak ada dasar hukumnya) maka tertolak”
(HR.
Bukhari dan Muslim)
Riwayat
muslim menyebutkan, Rasulullah bersabda,
“Barangsiapa
melakukan amalan, tanpa di dasari perintah kami, maka tertolak.”
Hadist
ke 6
Abu
Abdillah Nu’man bin Basyir ra. berkata, Aku mendengar Rasulullah saw. bersabda,
“Sesungguhnya
yang halal itu jelas dan yang haram juga jelas. Antara keduanya ada perkara
samar yang tidak diketahui banyak orang. Orang yang menghindari perkara samar,
berarti memelihara agama dan harga dirinya. Sedangkan orang yang jatuh dalam
perkara samar, berarti jatuh dalam perkara haram. Seperti pengembala yang
mengembala dekat daerah terlarang, tentu sangat riskan, suatu saat hewan
gembalaanya pasti akan memasuki daerah terlarang itu. Ketahuilah, setiap raja
memiliki daerarh terlarang. Ingatlah bahwa daerah larangan Allah adalah apa
yang diharamkan-Nya. Ketahuilah, di dalam tubuh manusia teradapat segumpal
daging. Jika ia baik, seluruh tubuh pun baik, jika ia rusak, seluruh tubuh pun
rusak. Ketahuilah segumpal daging itu adalah hati.”
(HR.
Bukhari dan Muslim)
Hadist
ke 7
Abu
Ruqayyah Tamim bin Aus Ad-Dary ra. berkata, Nabi saw. bersabda, “Agama itu
ketulusan.” Kami bertanya, “Untuk siapa?” beliau bersabda, “Untuk Allah,
Kitab-Nya, Rasul-Nya, para pemimpin dan kaum muslimin.”
(HR.
Muslim)
Hadist
ke 8
Ibnu
Umar ra. berkata, Rasulullah saw. bersabda,
“Aku
diperintah memerangi manusia hingga mereka bersaksi tiada Tuhan selain Allah
dan Muhammad adalah utusan Allah, melaksanakan shalat dan mengeluarkan zakat.
Apabila mereka telah melakukan itu berarti telah melindungi darah dan harta
mereka kecuali dengan alasan yang dibenarkan Islam, sedangkan perhitungan
mereka (termasuk orang baik atau buruk) adalah wewenang Allah swt.
(HR.
Bukhari dan Muslim)
Hadist
ke 9
Abu
Hurairah Abdurrahman bin Shahr ra. berkata, Aku mendengar Rasulullah saw.
bersabda, “Apa yang kularang, jauhilah, dan apa yang kuperintah, laksanakalah
semampu kalian. Sesungguhnya yang membinasakan umat-umat sebelum kalian adalah
banyak bertanya dan berselisih dengan nabi mereka.”
(HR.
Bukhari dan Muslim)
Hadist
ke 10
Abu
Hurairah ra. berkata, Rasulullah saw. bersabda,
“Sesungguhnya
Allah Maha Baik dan tidak akan menerima kecuali yang baik. Dia memerintahkan
orang-orang mukmin sama seperti yang diperintahkan kepada para Rasul. Dia
berfirman, ‘Hai para Rasul, makanlah makanan yang baik, dan kerjakanlah amal
shalih.’ (Al-Mukminun: 51). Dia juga berfirman, ‘Hai orang-orang yang beriman
makanlah makanan yang baik yang kami berikan kepada kalian.’ (Al-Baqarah: 172).
Lalu
Rasulullah bercerita tentang seorang laki-laki yang menempuh perjalanan jauh,
hingga rambutnya kusut dan kotor. Ia menadahkan kedua tangannya ke langit
(seraya berdoa), ‘Ya Rabb,’ sedangkan makanannya haram, minumannya haram,
pakaiannya haram, dan ia kenyang dengan barang haram. Bagaimana mungkin doanya
dikabulkan?.”
(HR.
Muslim)
Hadist
ke 11
Abu
Muhammad Al-Hasan bin Ali bin Abu Thalib ra., cucu kesayangan Rasulullah saw.
berkata. Aku hafal sabda Rasulullah saw.,
“Tinggalkan
perkara yang meragukanmu dan kerjakan perkara yang tidak meragukanmu.”
(HR.
Tirmizi dan Nasai, Tirmizi berkata, “Hadist ini hasan shahih”)
Hadist
ke 12
Abu
Hurairah ra. berkata, Rasulullah saw. bersabda,
“Diantara
tanda sempurnanya islam seorang adalah meninggalkan hal-hal yang tidak
bermanfaat.”
(Hadist
ini hasan, diriwayatkan oleh Tirmizi dan yang lainnya)
Hadist
ke 13
Abu
Hamzah, Anas bin Malik ra., pelayan Rasulullah, berkata, Rasulullah saw.
bersabda,
“Seorang
diantara kalian tidak beriman jika belum bisa mencintai saudaranya seperti
mencintai dirinya sendiri.”
(HR.
Bukhari dan Muslim)
Hadist
ke 14
Ibnu
Mas’ud ra. berkata, Rasulullah saw. bersabda,
“Tidak
halal darah seorang muslim yang bersaksi tidak ada Tuhan selain Allah dan aku
adalah Rasulu-Nya, kecuali satu dari tiga hal berikut: Tsayyib (orang yang
sudah menikah/janda/duda) yang berzina, membunuh orang, dan meninggalkan
agamanya, memisahkan diri dari jamaah.”
(HR.
Bukhari dan Muslim)
Hadist
ke 15
Abu
Hurairah ra. berkata, Rasulullah saw. bersabda,
“Barangsiapa
beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia berkata baik atau diam.
Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari Akhir, hendaklah ia menghormati
tetangga, barangsiapa beriman kepada Allah dan hari Akhir, hendaklah ia
memuliakan tamu.”
(HR.
Bukhari dan Muslim)
Hadist
ke 16
Abu
Hurairah ra. berkata, seorang laki-laki berkata kepada Nabi saw., “Berilah aku
nasihat.” Beliau menjawab, “Jangan marah.” Beliau mengulanginya beberapa kali,
“Jangan marah.”
(HR.
Bukhari)
Hadist
ke 17
Abu
Ya’la Syaddad bin Aus berkata, Rasulullah saw., bersabda,
“Sesungguhnya
Allah mewajibkan berlaku ihsan dalam segala hal. Karena itu, jika membunuh
(yang dibnarkan syari’at), bunuhlah dengan baik, dan jika menyembelih,
sembelihlah dengan baik, tajamkan pisau dan jangan membuat hewan sembelihan itu
menderita.”
(HR.
Muslim)
Hadist
ke 18
Abu
Dzar Jundub bin Junadah dan Abu Abdurrahman Mu’adz bin Jabal ra., keduanya
berkata, Rasulullah saw., bersabda,
“Bertakwalah
kepada Allah di manapun kamu berada. Iringilah kesalahanmu dengan berbuat baik,
niscaya kebaikan itu menghapusnya. Dan pergaulilah manusia dengan akhlak
terpuji.”
(HR.
Tirmizi. Dia berkata “Hadist ini hasan.”)
Hadist
ke 19
Abu
Abbas Abdullah bin Abbas ra. berkata, Suatu hari aku berada di belakang
Rasulullah saw., (membonceng), Beliau bersabda,
“Nak,
Aku hendak mengajarimu beberapa kalimat: Jagalah Allah, pasti Dia menjagamu.
Jagalah Allah, Dia senantiasa bersamamu. Jika kamu memohon sesuatu, mohonlah
kepada-Nya. Jika meminta pertolongan, minta tolonglah kepada-Nya.
Ketahuilah
seandainya semua umat manusia bersatu untuk memberikan suatu kebaikan kepadamu,
mereka tidak akan mampu, kecuali yang sudah ditetapkan Allah untukmu. Dan
seandainya semua umat manusia bersatu untuk mencelakakanmu, mereka tidak akan
mampu, kecuali keburukan yang telah ditetapkan Allah untukmu. Pena telah
diangkat dan tinta telah kering.”
(HR.
Tirmizi. Dia berkata hadist ini hasan shahih)
Hadist
ke 20
Abu
Mas’ud Uqbah bin Amr Al-Anshari Al-Badri ra. berkata, Rasulullah saw. bersabda,
“Sesungguhnya
sebagian yang masih diingat orang dari ajaran para nabi terdahulu adalah, “Jika
tidak malu, berbuatlah sesukamu.”
(HR.
Bukhari)
Hadist
ke 21
Abu
Amr, (ada yang menyebutnya Abu Amrah) Sufyan bin Abdillah ra. berkata kepada
Rasulullah,
“Wahai
Rasulullah, katakan kepadaku perkataan tentang Islam yang tidak akan kutanyakan
kepada selain engkau”
Beliau
bersabda,
“Katakanlah
‘Aku beriman kepada Allah’, kemudian istiqamahlah”
(HR.
Muslim)
Hadist
ke 22
Abu
Abdillah Jabir bin Abdillah Al-Anshari ra. berkata, ada seorang lelaki yang
bertanya kepada Rasulullah saw.,
“Jika
aku shalat lima waktu, berpuasa Ramadhan, menghalalkan yang halal dan
mengharamkan yang haram. Lalu aku tidak menambah amalan selain amalan itu.
Apakah aku masuk surga?.” Beliau mejawab, “Ya”
(HR.
Muslim)
Hadist
ke 23
Abu
Malik Al-Harits Al-Asy’ari ra, Rasulullah saw. bersabda,
“Bersuci
itu bagian dari iman, ucapan Alhamdulillah memperberat timbangan (kebaikan),
ucapan Subhanallah dan ucapan Alhamdulillah memenuhi ruangan antara langit dan
bumi, shalat adalah cahaya, shadaqah adalah bukti nyata, sabar adalah pelita
dan Al-Quran adalah argumen yang membela atau menuntutmu. Semua orang berusaha.
Ia pertaruhkan dirinya. Ada yang untung dan ada yang merugi.”
(HR.
Muslim)
Hadist
ke 24
Abu
Dzar Al-Ghifari ra. berkata, Nabi saw. mensabdakan firman Allah swt,
“Wahai
hamba Ku, sesungguhnya Aku telah mengharamkan kezaliman kepada diri Ku dan Aku
menjadikan kezaliman itu haram di antara kalian. Karena itu, jangan saling
menzalimi.
Wahai
hamba Ku, kalian semua tersesat, kecuali yang Ku beri petunjuk. Karena itu,
mintalah petunjuk kepada Ku, pasti Ku beri petunjuk.
Wahai
hamba Ku, kalian semua lapar, kecuali yang Ku beri makan. Karena itu mintalah
makan kepada Ku, pasti Ku beri makan.
Wahai
hamba Ku, kalian semua telanjang, kecuali yang Ku beri pakaian. Karena itu
mintalah pakaian kepada Ku, pasti Ku beri pakaian.
Wahai
hamba Ku, sesungguhnya kalian semua berbuat salah di malam dan siang hari.
Sedangkan Aku mengampuni semua dosa. Karena itu, mohonlah ampun kepada Ku,
pasti Ku ampuni.
Wahai
hamba Ku, kalian tidak dapat menjangkau kemudharatan Ku. Karena itu, sedikitpun
kalian tidak mampu menimpakan mudharat kepada Ku. Kalian juga tidak dapat
menjangkau kemanfaatan Ku. Karena itu kalian sedikitpun tidak mampu memberi
manfaat kepada Ku.
Wahai
hamba Ku, andaikan kalian semua, yang pertama dan terakhir, dari bangsa manusa
dan jin, menjadi seperti orang yang bertaqwa diantara kalian, sama sekali tidak
menambah kekuasaan Ku.
Wahai
hamba Ku, andaikan kalian semua, yang pertama dan terakhir, dari bangsa manusa
dan jin, menjadi seperti orang paling jahat diantara kalian, sama sekali tidak
mengurangi kekuasaan Ku.
Wahai
hamba Ku, andaikan kalian semua, yang pertama dan terakhir, dari bangsa manusa
dan jin, berkumpul di satu dataran, mengajukan permintaan kepada Ku, lalu
masing-masing Aku kabulkan permintaannya. Hal itu sama sekali tidak mengurangi
kekayaan Ku, kecuali Hanya seperti jarum yang dicelupkan ke laut.
Wahai
hamba Ku, semua itu adalah amal perbuatan kalian. Aku hitung lalu Ku beri
balasan. Karena itu, barang siapa mendapatkan kebaikan, hendaklah ia memuji
Allah. Dan barang siapa mendapatkan selain itu, hendaklah tidak mencela kecuali
dirinya sendiri.”
(HR.
Muslim)
Hadist
ke 25
Abu
Dzar ra. berkata, beberapa sahabat berkata kepada Rasulullah,
“Wahai
Rasulullah, orang-orang kaya itu mengumpulkan banyak pahala. Mereka shalat
sebagaimana kami shalat, mereka puasa sebagaimana kami puasa, dan mereka
bershadaqah dengan kelebihan harta mereka (sementara kami tidak bisa bershadaqah).
Beliau
bersabda, ‘Bukakah Allah telah menjadikan sesuatu yang bisa kalian
shadaqahkan?; sesungguhnya setiap tasbih (Subhanallah) adalah shadaqah, setiap
takbir (Allahu Akbar) adalah shadaqah, setiap tahmid (Alhamdulillah) adalah
shadaqah, setiap tahlil (Laa ilaaha illallah) adalah shadaqah, menyeru kepada
kebaikan adalah shadaqah, mencegah kemunkaran adalah shadaqah, dan bersetubuh
dengan istri adalah shadaqah.’
Mereka
bertanya, “Wahai Rasulullah, apakah jika diantara kami menyalurkan hasrat
biologisnya (kepada istrinya) juga mendapat pahala?”. Beliau menjawab,
‘Bukankah jika disalurkan kepada yang haram dia berdosa?, maka demikian pula
jika disalurkan kepada yang halal, dia mendapatkan pahala.’
(HR.
Muslim)
Hadist
ke 26
Abu
Hurairah ra. berkata, Rasulullah saw. bersabda,
“Setiap
ruas tulang tubuh manusia wajib dikeluarkan shadaqahnya setiap hari ketika
matahari terbit. Mendamaikan secara adil dua orang yang bertikai adalah
shadaqah, membantu orang lain menaiki kendaraan atau mengangkatkan barang ke
atas kendaraannya adalah shadaqah, kata-kata yang baik adalah shadaqah,
tiap-tiap langkah untuk mengerjakan shalat (di masjid) adalah shadaqah, dan
menyingkirkan duri di jalan adalah shadaqah.”
(HR.
Bukhari dan Muslim)
Hadist
ke 27
Nawwas
bin Sam’an ra. berkata, Nabi saw. bersabda,
“Kebajikan
adalah akhlak terpuji, sedangkan dosa adalah apa yang meresahkan jiwa dan kamu
tidak suka bila dilihat orang lain.”
(HR.Muslim)
Riwayat
lain menyebutkan, Wabishah bin Ma’bad
ra. berkata, Aku mendatagi Rasulullah saw. kemudian berliau bertanya,
“Kamu
datang untuk bertanya kebajikan?”. Aku menjawab, “Ya”. Beliau bersabda,
“Tanyakan kepada hatimu sendiri!. Kebajikan adalah apa yang membuat jiwa dan
hatimu tentram, sedagkan dosa adalah apa yang membuat jiwa dan hatimu gelisah,
meskipun orang lain berulang kali membenarkanmu.”
(HR.
Imam Ahmad bin Hambal dan Imam Ad-Darimi. Hadist ini hasan)
Hadist
ke 28
Abu
Najih Al-Irbadh bin Sariyah ra. berkata,
“Rasulullah
menasihatikami dengan nasihat yang membuat hati kami luluh, dan air mata kami
berderai.” Kami bertanya, “Wahai Rasulullah, seakan-akan ini nasihat
perpisahan, karena itu berilah kami pesan terakhir.” Beliau bersabda,
“Aku
berpesan kepada kalian agar bertaqwa kepada Allah swt., patuh dan taatlah
meskipun pemimpin kalian adalah budak, karena orang yang hidup sesudahku, pasti
akan menyaksikan banyak pertikaian. Karena itu bepegangteguhlah kepada sunnahku
dan sunnah para Khulafaur Rasyiddin yang mendapat petunjuk. Gigitlah
sunnah-sunnah itu dengan gigi geraham. Dan hindarilah hal-hal yang baru (dalam
soal agama), karena semua yang bid’ah itu sesat.”
(HR.
Abu Dawud dan Tirmizi. Imam Tirmizi mengatakan, hadist ini hasan shahih.)
Hadist
ke 29
Mu’adz
bin Jabal ra. berkata kepada Rasulullah, “Wahai Rasulullah, beritahu aku amal
yang dapat memasukkan ke surga dan menjauhkan dari neraka.”
Beliau
menjawab, “Yang kamu tanyakan adalah perkara besar, namun akan menjadi mudah
bagi yang dimudahkan Allah swt. Sembahlah Allah dan jangan menyekutukan dengan
yang lain, melaksanakan shalat, mengeluarkan zakat, puasa Ramadhan dan hadi ke
Baitullah.”
Lalu
beliau bersabda, “Maukah kamu aku tunjukkan pintu-pintu kebaikan?; Puasa adalah
perisai, shadaqah dapat menghapus
kesalah seperti air memadamkan api, dan shalat malam.” Kemudian beliau membaca
surat As-Sajdah: 16-17. Lalu beliau bersabda, “Maukah kamu kuberitahu pangkal
agama, tiang dan puncak tertingginya?” Aku menjawab, Mau wahai Rasulullah.”
Beliau bersabda, “Pangkal agama adalah Islam, tiangnya adalah shalat, dan
puncak tertingginya adalah jihad.”
Lalu
beliau bersabda, “Maukah kalian kuberitahu apa kendali semua itu?” Aku
menjawab, “Mau wahai Rasulullah.” Beliau menyentuh lidahnya seraya berkata,
“Jagalah ini!” Aku bertanya, “Wahai Nabi Allah, apakah kita akan disiksa karena
perkataan kita?”. Beliau bersabda, “Hus, bukankan kebanyakan orang orang
terjungkal ke neraka akibat dari ulah lidah mereka.”
(HR.
Tirmizi. Dia berkata, hadist ini hasan shahih)
Hadist
ke 30
Abu Tsa’labah Al-Khusyani Jurtsum bin Nasyir ra.
berkata, Rasululah saw. bersabda,
“Sesungguhnya
Allah telah menetapkan kewajiban-kewajiban, maka jangan sampai diabaikan. Dia
telah meletakkan batasan-batasan, maka jangan sampai diterjang. Dia telah
mengharamkan beberapa hal, maka jangan sampai dilanggar. Dia juga telah
mendiamkan beberapa hal, karena sayang kepada kalian dan bukan karena lupa,
maka jangan sampai diributka.”
(Hadist
ini hasan, diriwayatkan olah Ad-Daruquthini dan yang lain)
Hadist
ke 31
Abul
Abbas Sahl bin Sa’d As-Sa’idi ra. berkata,
“Seorang
laki-laki datang kepada Nabi saw. dan berkata, ‘Wahai Rasulullah, tunjukkan
kepadaku suatu amalan yang apabila kulakukan, aku akan dicintai Allah dan
dicintai manusia.’ Rasulullah saw. bersabda, ‘Zuhudlah terhadap dunia, pasti
Allah mencintaimu, dan zuhudlah terhadap apa yang ada di tangan manusia, pasti
manusia pun mencintaimu’.”
(HR.
Ibnu Majah dan yang lain. Hadist ini hasan)
Hadist
ke 32
Abu
Sa’id bin Sinan Al-Khudri ra. berkata, Rasulullah saw. bersabda,
“Tidak
rugi dan tidak merugikan.”
(Hadist
ini hasan. Diriwayatkan oleh Ibnu Majah, Daruquthni dan yang lain)
Hadist
ke 33
Ibnu
Abbas ra. berkata, Rasulullah saw. bersabda,
“Seandainya
setiap orang bebas mengklaim, pasti banyak orang yang mengklaim harta dan jiwa
orang lain. Karena itu, orang yang mengklaim harus mendatangkan bukti, dan
orang yang menyangkal harus bersumpah.”
(Hadist
ini hasan. Diriwayatkan oleh Imam Baihaqi dan yang lain. Bagian dari hadist ini
tetera di shahih Bukhari dan Muslim)
Hadist
ke 34
Abu
Sa’id Al-Khudriy ra. berkata, Aku mendengar Rasulullah saw. bersabda,
“Barangsapa
melihat kemunkaran, hendaklah merubah dengan tangannya, jika tidak mampu, maka
dengan lisannya, jika tidak mampu maka dengan hatinya, dan yang demikian itu
tingkatan iman paling lemah.”
(HR.
Muslim)
Hadist
ke 35
Abu
Hurairah ra. berkata, Rasulullah saw. bersabda,
“Jangan
salin menghasud, saling menipu, saling membenci, saling membelakangi, dan
jangan membeli barang-barang yang telah dibeli orang lain. Jadilah hamba-hamba
Allah yang bersaudara. Orang muslim adalah saudara bagi muslim yang lain.
Karena itu, tidak menzaliminya, tidak mentelantarkannya, tidak membohonginya,
dan tidak melecehkannya. Takwa itu disini (sambil menunjuk dadanya tiga kali).
Cukupla seseorang dikategorikan jahat jika dia menghina saudaranya sesama
muslim. Darah, harta, dan kehormatan setiap muslim adalah suci terpelihara.
(HR.
Muslim)
Hadist
ke 36
Abu
Hurairah ra. berkata, Rasulullah saw. bersabda,
“Barangsiapa
membebaskan seorang mukmin dari kesusahan di dunia, pasti Allah akan
membebaskan dari kesusahan di hari Kiamat,
Barangsiapa
memudahkan orang yang kesulitan, pasti Allah akan memberinya kemudahan di dunia
dan di akhirat,
Barangsiapa
menutupi aib seorang muslim, pasti Allah akan menutupi aibnya di dunia dan di
akhirat. Allah senantiasa menolong hambaNya selama hambaNya tersebut menolong
saudaranya,
Barangsiapa
menempuh perjalaan untuk mencari ilmu (yang baik), pasti Allah memberinya
kemudahan ke surga. Tidaklah suatu kaum berkumpul di rumah Allah (masjid),
membaca dan mempelajari Al-Quran, niscaya mereka merasakan ketentraman dan
kasih sayag. Para malaikat berkerumun di sekeliling mereka, dan Allah memuji
mereka di hadapan semua makhluk yang berada di sisiNya.
Orang
yang amal pebuatannya kurang sempurna, tidak bisa disempurnakan oleh kemuliaan
nasab.”
(HR.
Muslim)
Hadist
ke 37
Ibnu
Abbas ra. berkata, Rasulullah bersabda meriwayatkan firman Allah,
“Sesungguhnya
Allah mencatat amal baik dan amal buruk. Kemudian Dia menjelaskan, “Barangsiapa
ingin melakukan kebaikan tapi belum melakukannya, maka Allah mencatatnya
sebagai satu kebaikan penuh. Dan jika ia benar-benar melakukannya, maka Allah
mencatatnya sebagai sepuluh kebaikan, bahkan hingga tujuh ratus kali lipat atau
lebih.
Sedangkan
bila orang yang ingin melakukan keburukan tapi tidak melakukannya, maka Allah
mencatatnya sebagai satu kebaikan penuh. Jika ia melakukan keburukan itu, maka
Allah mencatatnya sebagai satu keburukan saja.”
(HR.
Bukhari dan Muslim)
Hadist
ke 38
Abu
Hurairah ra. berkata, Rasulullah saw. bersabda, Allah swt. Berfirman,
“Barangsiapa
yang memusuhi waliKu, maka Aku menyatakan perang terhadapnya. Tidaklah hambaKu
mendekatiKu dengan sesuatu yang lebih Kucintai daripada apa yang telah Aku
wajibkan.
Hambaku
tidak henti-hentinya mendekatkan diri kepadaKu dengan ibada sunah hingga Aku
mencintainya. Ketika Aku mencintainya, Aku menjadi pendengaran yang ia gunakan
untuk mendengar, menjadi tangan yang ia gunakan untuk menggenggam, menjadi kaki
yang ia gunakan untuk berjalan. Jika ia meminta kepada Ku, pasti akan Ku beri,
dan Jika memohon perlindungan kepada Ku, pasti Kulindungi.”
(HR.
Bukhari)
Hadist
ke 39
Ibnu
Abbas ra. berkata, Rasulullah saw. bersabda
“sesungguhnya
Allah swt. Mentolerir umatku atas kekeliruan, kelupaan, dan apa yang dipaksakan
kepada mereka.”
(Hadist
ini hasan. Diriwayatkan oleh Ibnu Majah, Baihaqi, dan yang lain)
Hadist
ke 40
Ibnu
Umar ra. berkata, Rasulullah saw. memegang pundakku dan bersabda,
“Di
dunia ini, jadilah kamu seperti orang asing atau penyebrang jalan.”
Ibnu
Umar berkata, “Jika kamu di sore hari, jagan menunggu pagi hari, dan jika kamu
di pagi hari, jangan menunggu sore hari. Manfaatkan waktu sehatmu sebelum kamu
sakit, dan waktu hidupmu sebelum kamu mati.”
(HR.
Bukhari).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar